PADANGKINI–Pekan Budaya SumateraBarat yang rutin digelar setiap Juli, tahun ini dipercepat menjadi 16-22 Mei.
Kepala Dinas Pariwisata, Seni, dan Budaya Sumatera Barat James Hellyward mengatakan, dipercepatnya Pekan Budaya untuk memulihkan kondisi pariwisata Sumatera Barat pasca gempa 30 September.
"Ini kesempatan untuk recovery pariwisata pasca gempa, sebab setelah gempa terjadi penurunan kunjungan wisatawan ke Sumatera Barat," katanya kepada PadangKini.com.
Dengan tetap digelarnya Pekan Budaya, katanya, menunjukan bahwa kondisi Sumatera Barat baik-baik saja.
"Masih banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi, hotel-hotel juga sudah diperbaiki, terutama orang Minang yang ada di rantau, jangan takut datang ke sini, kita juga berharap wisatawan domestik kembali berwisata di Sumatera Barat," katanya.
Pekan Budaya akan digelar di Taman Budaya Provinsi Sumatera Barat dan Museum Adityawarman. Didanai Rp1,2 miliar dari APBD Sumatera Barat, acara ini akan dihiasi aneka atraksi tradisional 19 kabupaten dan kota di Sumatera Barat.
Selain pagelaran seni tradisi, juga diadakan sejumlah lomba kesenian tradisional. Di antaranya lomba randai, dendang saluang, salawat dulang, lomba manatiang piriang, lomba lagu gamad dan lomba penyanyi pop Minang. Selain itu juga digelar pameran kerajinan berbagai daerah.
Beda dengan tahun lalu yang menggelar pawai kebudayaan dari 19 kabupaten dan kota pada acaara pembukaan, pada Pekan Budaya kali ini pawai kebudayaan diganti dengan arak-arakan peserta dari berbagai daerah dengan kendaraan bendi hias yang ditarik kuda (dokar) dari kantor gubernur di Jalan Sudirman ke Taman Budaya di Jalan Samudera.
Pada acara kali ini juga ada yang beda, pada lomba penyanyi pop minang akan diikuti warga Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi," katanya. (ynt)